Presiden Persiraja, Zulfikar SBY, mengatakan pihaknya siap hadir dan akan membuka semua proses pembelian saham PT. Persiraja Lantak Laju di hadapan penyidik kepolisian. Hal ini disampaikan Zulfikar saat menanggapi laporan atas dirinya ke polisi oleh pihak Nazaruddin Dek Gam dengan dugaan penipuan.
Zulfikar mengatakan sejak proses negosiasi pengalihan saham Persiraja berlangsung dia sudah merasa ragu, namun mengingat nasib Persiraja yang nyaris terdegradasi ke liga 3, pihaknya terpanggil untuk tetap melanjutkan tahapan akuisisi.
“Kita akan buka semuanya, bahwa dalam proses pengalihan saham Persiraja dulu, ada upaya pemutarbalikkan fakta. Misalnya kita disuguhi asumsi seolah-olah Persiraja dilepas gratis, tapi rupanya tidak. Ternyata dia minta dibayar satu milyar waktu itu,” kata Zulfikar kepada Matauro, Rabu, 8 Februari 2023.
Zulfikar menjelaskan, dalam proses negoisasi kala itu pihaknya mengaku hanya mampu membayar Rp 350 juta, sementara sisa dari total Rp 1 milyar yang diminta oleh Nazaruddin Dek Gam tidak sanggup dia lunasi. Ia ingat waktu itu, Nazaruddin Dek Gam meminta dirinya untuk menulis selembar cek. Menurutnya, Nazaruddin Dek Gam menyebut cek itu untuk pegangan saja bukan untuk dicairkan.
“Waktu itu saya tanya ke Dek Gam, ini sisanya (650 juta lagi) bagaimana? Ini saya tidak punya uang lagi. Kemudian dia menjawab saat itu, udah ustad, potong cek saja, sebagai pegangan saya saja, bukan untuk dicairkan,” ungkapnya.
Presiden Persiraja ini juga menambahkan, saat itu Nazaruddin Dek Gam juga mengiming-imingi akan membantu dirinya mencari sponsor, termasuk akan membantu juga mengurus keperluan tiket pemain. Karena meyakini kelak akan dibantu, Zulfikar merasa mampu membayar uang sisa dan kemudian menandatangani cek tersebut.
Namun ketika kemudi Persiraja berada di bawah kendalinya, Zulfikar mengaku, Nazaruddin Dek Gam tidak menyerahkan satu aset pun kepada dirinya.
“Dia (Nazaruddin Dek Gam) belum menyerahkan semua aset Persiraja. Misalnya akun media sosial Official Persiraja yang sudah centang biru, piala-piala, inventaris kantor dan aset-aset yang berkaitan dengan Persiraja. Bahkan satu bola busuk pun tidak kita terima. Jadi saya ini seperti membeli kucing dalam karung,” pungkasnya.
Sebelum polemik pengalihan saham Persiraja ini berlanjut ke ranah hukum, Zulfikar mengatakan dirinya sudah pernah berkali-kali selama tujuh hari berusaha menghubungi Nazaruddin Dek Gam agar permasalahan ini dapat dibicarakan dan diselesaikan secara baik-baik, namun upaya dirinya tidak mendapat jawaban.
“Jika ada yang mengatakan saya menipu Dek Gam, tidak mungkin itu. Mana mungkin saya berani menipu orang hebat, anggota DPR RI sekaliber Dek Gam. Dan sebagai sesama muslim, apalagi beliau anggota DPR yang seharusnya menjadi teladan, bisa menyelesaikan permasalahan ini secara musyawarah mufakat, dan ini sebenarnya juga perintah dari perjanjian yang kita buat di depan notaris,” tutup Zulfikar.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Nazaruddin Dek Gam melalui kuasa hukumnya telah melaporkan Presiden Persiraja, Zulfikar SBY ke Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banda Aceh dengan laporan dugaan penipuan terkait pembelian saham PT. Persiraja Lantak Laju.
Askhalani sebagai kuasa hukum Nazaruddin Dek Gam menyatakan pelunasan 80 persen saham Persiraja harusnya diselesaikan dalam dua tahap, namun saat tiba pada tahap pelunasan kedua, kliennya tidak menerima pembayaran.
“Saat klien kami melakukan penarikan (pencairan cek) malah tidak bisa, sebab ada pemberitahuan dari pihak bank bahwa dana tidak mencukupi. Menurut kami ini adalah bentuk penipuan saat akuisisi Persiraja,” ujar Askhalani kepada wartawan saat menggelar konferensi pers di Costa Café, Lampineung, Banda Aceh, Kamis, 19 Januari 2023.