Jelang kedatangan Presiden AS, Joe Bide, Meksiko dilanda kerusuhan, terutama di Negara bagian Sinaloa. Kerusuhan ini bermula setelah pemerintah Meksiko mencoba menangkap anak seorang gembong narkoba terkenal Meksiko, “El Chapo”, yang bernama Ovidio Guzmán-López.
Tiga orang aparat keamanan tewas dalam kerusuhan tersebut. Guzmán-López, yang diduga sebagai pemimpin kartel menggantikan ayahnya, ditangkap di Culiacán dan kemudian diangkut ke Mexico City.
Anggota geng merespon penangkapan ini dengan memblokir jalan, membakar kendaraan, dan menyerang bandara setempat. Dua pesawat juga terkena tembakan, salah satunya saat sebuah pesawat bersiap-siap untuk terbang. Lebih dari 100 penerbangan dibatalkan di tiga bandara di Sinaloa. Guzmán-López, yang dipanggil “Mencit”, dituduh memimpin faksi kartel Sinaloa ayahnya yang terkenal kejam.
Seperti diketahui, Ayahnya, Joaquín “El Chapo” Guzmán, sedang menjalani hukuman seumur hidup di AS setelah dinyatakan bersalah atas perdagangan narkoba dan pencucian uang pada tahun 2019.
AS menawarkan hadiah sebesar USD 5 juta (Rp. 78 Milyar) untuk informasi yang bisa mengarah pada penangkapan Guzmán-López. Menurut Menteri Pertahanan Sandoval. Operasi untuk menangkap Guzmán-López, yang telah berlangsung selama enam bulan, mendapat dukungan dari pejabat AS.
Video di media sosial menunjukkan beberapa bus yang terbakar memblokir jalan di Culiacán. Menurut badan penerbangan sipil Meksiko, sebagian pesawat yang dijadwalkan terbang dari Culiacán ke Mexico City terkena tembakan pada Kamis pagi saat bersiap-siap untuk terbang. Tidak ada penumpang atau karyawan yang terluka, kata maskapai tersebut. Sebuah pesawat angkatan udara juga terkena tembakan di Culiacán.