Turki diguncang gempa, Senin, 6 Februari 2022, pukul 04.00 waktu setempat. Bencana ini terjadi di timur Nurdagi, provinsi Gaziantep, kedalaman 24,1 kilometer dengan magnitudo 7,8 menurut versi Survei Geologi Amerika Serikat (USGS)
CNN mengatakan bahwa USGS memprediksi korban tewas akibat gempa yang terasa sampai Suriah ini mencapai 10 ribu orang. Sementara, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam konferensi pers, mengutip BBC, menyatakan bahwa jumlah korban terkini mencapai 912 orang, di samping itu, sebanyak 5.383 orang mengalami luka-luka.
Erdogan juga mengakui bahwa pihaknya belum bisa memprediksi berapa jumlah korban sesungguhnya, karena angka korban pasti akan terus meningkat sering proses evakuasi dan penyelamatan.
Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) di Ankara yang berhasil dihubungi oleh Liputan6.com, mengabarkan bahwa ia dan keluarganya dalam kondisi aman.
“Alhamdulillah saya dan keluarga dalam kondisi aman. Saya dan keluarga tinggal di Ankara. Pusat gempa ada di dekat perbatasan Suriah,” ujar Farah Fuadona, seorang WNI dikutip Liputan6.com, Senin, 6 Februari 2023.
Sebelumnya, sejumlah WNI yang berdomisili di Kahramanmaras terpaksa meninggalkan apartemen karena bangunan tersebut rusak parah akibat diguncang gempa. KBRI Ankara pun berusaha mengupayakan rumah penampungan sementara.
“Tiga orang WNI mengalami luka, 1 orang di Kahramanmaras dan 2 orang Hatay, dan saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat,” terang pihak KBRI Ankara seperti dikutip oleh Liputan6.com.
Gempa yang terjadi di Turki dilaporkan juga dirasakan oleh warga Tel Aviv di Israel. Kesibukan juga terlihat di media sosial, di mana para pengguna media sosial dari Jazirah Arab juga mengaku merasakan gempa Turki, seperti netizen di Beirut (Lebanon) dan Erbil (Irak), hingga Kuwait.