Hubert Henry Limahelu (HH5H) adalah satu-satunya perintis Boomerang yang memilih bertahan. Ketika teman-temannya pergi satu per satu, ia adalah orang yang menjaga eksistensi band hingga akhir hayatnya.
Hubert sempat berharap akan adanya reuni. Pada 2021 lalu, channel Youtube dengan namanya mengunggah sejumlah video saat ia menjadi vokalis dalam sesi studio bersama beberapa musisi Surabaya.
Salah satu unggahannya menampilkan Hubert yang menyanyikan lagu berjudul Kembali, sebuah titel hit yang terdapat di dalam album Xtravaganza (2000) dari unit rock besutan Log Zhelebour.

Lagu ini kesohor pula dengan video klipnya yang mengusung konsep syuting di atas mobil VW Safari alias Volkswagen Tipe 181 yang berlangsung selama lagu dimainkan.
Sebagai sebuah band, sebenarnya Boomerang sedang memantapkan cengkeramannya dalam belantika musik rock Indonesia melalui Xtravaganza. Setengah dari daftar lagu dalam album tersebut bahkan sengaja dibuatkan video klip.
Boomerang telah melanglang buana di bentala musik Indonesia sejak 1994. Skuad dengan formasi Hubert, Ivan, Roy, dan Farid, ini sebelumnya telah melahirkan sederet album: Boomerang (1994), yakni K.O. (1995), Disharmoni (1996), Hits Maker (1997), Segitiga (1998), Hard ‘n Heavy (1999), dan Best Ballads (1999).
Xtravaganza ternyata jadi album perpisahan dengan promoter mereka, Log Zhelebour. Grup ini pun memasuki masa hiatus selama beberapa tahun sebelum bernaung di bawah bendera Sony Music Indonesia.
Hingga awal-awal tahun yang menandai berakhirnya milenial kedua, band sebenarnya masih mencecap sisa-sisa era keemasan. Namun, sejak Xtravaganza eksistensi mereka dalam konstelasi permusikan, dapat dikatakan, perlahan mengalami awawarna.
Mereka memang sempat menelurkan album Terapi Visi (2003) dan Urbanoustic (2004) di bawah Sony Music Indonesia, tetapi tidak terlalu populer. Hingga beberapa bulan setelah Urbanoustic rilis, Boomerang pun diterpa keretakan, yang ternyata jadi album terakhir bagi Ivan.
Tentunya banyak yang terhenyak dengan keputusan sang gitaris. Bagaimanapun, Ivan termasuk pilar bagi band, orang yang selama ini telah memberi warna dan rasa terhadap musikalitas Boomerang sebagai grup musik papan atas.
Ia kelak dikabarkan terlibat proyek bersama Bondan Prakoso, eks bassis Funky Kopral yang di tahun itu juga membentuk band bernama Bondan Prakoso & Fade 2 Black. Namun, proyek tersebut tak pernah ada dalam lis diskografi Ivan maupun Bondan Prakoso.
Di era kekosongan ini, Boomerang mencoba merekrut personel pengganti hingga akhirnya berhasil menarik eks gitaris Powerslave, Andry Franzy ke dalam kelompok. Formasi baru ini menelurkan album dengan rasa yang cukup berbeda, yaitu Suara Jalanan (2009).
Ironisnya, satu tahun setelah Suara Jalanan dirilis, giliran sang vokalis, Roy, yang cabut. Ini merupakan tanda-tanda yang kurang baik karena band mulai kehilangan figur utamanya di garis depan.
Hal yang ditakutkan kembali terjadi: Andry Franzy ternyata mengikuti langkah Roy, dan beberapa tahun kemudian bergabung ke dalam barisan Mahadewa besutan Ahmad Dhani. Aktivitas Boomerang pun lowong beberapa tahun hingga posisi gitaris diisi oleh Tommy Maranua.
Di sinilah Hubert memutuskan untuk maju ke depan stan mikrofon, mengambil tanggung jawab sebagai vokalis sekaligus bassis. Di masa ini, lahirlah sebuah album ‘anomali’ dalam diskografi Boomerang berjudul Reboisasi pada 2012.
Album ini memanggul konsep yang agak berbeda, yang merupakan susunan 8 lagu dan sebenarnya adalah sebuah kesatuan dari lagu berdurasi 22 menit. Salah satu lagu dalam album ini berjudul Dalam Hening.
Dalam Hening merupakan manifestasi lirik yang terdengar masygul sekaligus ‘gelap’ yang pernah dibawa ke dalam album ini. Lagu tersebut juga menandai legasi Hubert, selain juga letupan perasaan-sebagai orang yang ditinggalkan dan bertahan.
Pada akhirnya, Hubert benar-benar sendirian sebagai satu-satunya perintis yang tersisa sejak Farid yang merupakan penggebuk drum juga memutuskan keluar dari band pada akhir 2020. Hubert sendiri sempat dipenjara pada 2019 karena kasus mariyuana, mengulang kesalahan yang pernah dilakukannya pada 2003.
Boomerang sebenarnya sempat memberi tanda-tanda adanya denyut kehidupan baru melalui vokalis anyar bersuara berat bernama Andi Babas. Album berjudul Harmonis Tidak Seragam yang terbit pada 2014 membawa band ini ke arena yang sama sekali beda.
Konsep ‘segar’ yang mereka tawarkan dari album ini seakan menghancurkan warna lama Boomerang dalam banyak sisi dan elemen. Sayangnya, Harmonis Tidak Seragam adalah album terakhir yang dapat diupayakan oleh Hubert sebelum Farid pergi meninggalkan band.
Seperti yang telah disinggung, setelah bebas dari penjara, pada 2021 Hubert, sebagai perintis yang sendirian memotori Boomerang, sempat mengutarakan niatnya untuk reuni. Sebuah channel Youtube mengunggah video saat ia menyanyikan sejumlah lagu Boomerang dalam sesi studio.
Suara Hubert terdengar sedikit parau dan kepayahan-pada sudut tertentu, guratan di wajahnya menunjukkan kesan lelah. Pada dinding yang menjadi latar studio tempat Hubert dan personel lainnya bermain musik tertulis kata yang diambil dari judul lagu dalam album Xtravaganza (2000), yaitu ‘Kembali‘, dalam ukuran cukup besar.
Video tersebut sebenarnya diambil pada Februari 2021, tetapi baru diunggah pada 25 April 2021, tepatnya satu hari setelah sang bassis dinyatakan meninggal dunia karena pembuluh darah pecah di bagian otak. Satu-satunya yang ‘Kembali‘ ternyata hanya Hubert, meninggalkan Boomerang dalam fana.
Sakit yang kurasakan walaupun tak kau rasakan
Pedih yang menghinggapi kau pun terasa tak peduli, tak peduli
Pergi, kau pun pergi, dan kau pun pergi (lirik lagu Dalam Hening, Boomerang yang dinyanyikan oleh Hubert).
Penulis: Rino Abonita, Pemerhati Musik.
Big respect buat Henry
Rest in peace Hen