Nazaruddin Dek Gam diklaim sudah mengembalikan uang muka pembelian saham PT Lantak Laju Persiraja senilai 350 juta kepada Zulfikar SBY. Pengembalian sejumlah uang ini secara otomatis diklaim membuat Persiraja secara otomatis menjadi milik Dek Gam.
Uang itu sudah ditransfer langsung ke rekening Zulfikar pada Jumat (20/1/2023). Biaya tersebut adalah uang panjar yang diserahkan Zulfikar ketika ia sepakat mengakuisisi saham mayoritas PT Lantak Laju Persiraja.
Askhalani selaku kuasa hukum, Nazaruddin Dek Gam, mengatakan jika kliennya sebelumnya memiliki 80 persen saham PT Lantak Laju Persiraja, yang kemudian dibeli oleh Zulfikar.
“Saham 80 persen milik Nazaruddin itu dibeli oleh Zulfikar senilai Rp1 miliar, pada tahap pertama Zulfikar sudah membayar uang muka sebesar Rp350 juta,” ungkap Askhalani.
Lantas keduabelah pihak sepakat, kata Askhalani, sisa yang belum dilunasi oleh Zulfikar sebesar Rp 650 juta, diikat dalam perjanjian akta notaris bernomor 108/S/L/VIII/BA/2022 tertanggal 22 Agustus 2022.
“Dalam kesepakatan tersebut Zulfikar menyerahkan selembar cek BSI Nomor: CB 415051, dan akan dibayar tertanggal 22 November 2022, dengan total sisa bayar sejumlah Rp 650 juta. Tapi sampai tanggal tersebut tiba, sisa uang yang disepakati itu tidak pernah ada dalam cek yang diserahkan Zulfikar kepada klien kami,” ujarnya.
Askhalani menambahkan, atas dasar bahwa Zulfikar tidak mampu melunasi pembelian PT Persiraja Lantak Laju, maka berlaku pasal 3 yang tercantum dalam perjanjian akta notaris tersebut.
“Makanya klien kami tadi sudah mengirimkan uang ke rekening Zulfikar Rp350 juta. Karena dalam akta itu ditulis bahwa perjanjian itu batal dengan kesepakatan uang yang telah diserahkan pihak kedua kepada pihak pertama akan dikembalikan seluruhnya oleh pihak pertama kepada pihak kedua. Dengan demikian, saham PT Persiraja Lantak Laju sudah sah milik klien kami Nazaruddin Dek Gam,” tutup Askhalani.
Sementara itu dalam konferensi persnya pada Jumat (20/1/2023), Presiden Persiraja, Zulfikar SBY mengatakan pihaknya akan segera melunasi sisa bayar pembelian saham klub kesayangan masyarakat Aceh tersebut.
“Saya berniat ingin menyelesaikan kewajiban saya yang tersisa Rp 650 juta. Kita selesaikan, kita cari caranya,” ucap Zulfikar.
Zulfikar mengatakan jika Dek Gam ingin mengambil alih Kembali klub lantak laju itu karena dirinya belum mampu membayar sesuai kesepakatan, tentu tidak boleh dilakukan begitu saja. Sebab harus ada mekanisme dan proses musyawarah terlebih dahulu dengan pihaknya. Apalagi ia juga sudah menghabiskan banyak biaya untuk operasional tim, mulai dari rehabilitasi stadion hingga gaji staf dan pemain.
“Tidak bisa begitu, sebab saya rehab stadion saja 350 juta. Belum lagi gaji pemain dan pelatih selama dua bulan hamper 600 juta juga. Jadi sudah banyak uang yang harus saya keluarkan. Jadi kalau mau diambil Kembali, ya harus dimusyawarahkan dengan saya lebih dulu bagaimana baiknya,” pungkasnya.