Jika di dunia sepakbola para penggemar terus memperdebatkan siapa yang lebih layak mendapatkan sematan sebagai pemain The Great of All Time (GOAT) antara Messi dan Ronaldo, maka di jagat MotoGP publik juga terlibat dalam perdebatan tentang siapa rider terbaik yang pernah lahir dalam sejarah balap kuda besi tersebut.
Eks rival terberat Valentino Rossi di MotoGP, Sete Gibernau secara meyakinkan memilih Marc Marquez sebagai pembalap tertangguh dalam sejarah kejuaraan ini. Gibernau tak sabar menantikan kiprah Marquez di musim depan.
Sejak kemunculannya hingga saat ini, harus diakui bahwa Marquez telah menjadi fenomena baru di ajang MotoGP setelah Valentino Rossi. Ia menandai debutnya pertama kali pada 2013. Kala itu rider berkebangsaan Spanyol itu langsung merebut titel juara dunia lalu mendominasi dengan memenangi lima dari enam musim berikutnya.
Marquez bahkan dapat disebut hampir sempurna saat ia berhasil memenangi gelar juara dunia MotoGP terakhirnya di tahun 2019. Si Bayi Alien meraup 12 kemenangan dari 19 balapan, dan tidak pernah finis di luar dua besar dalam 18 balapan yang berhasil diselesaikan. Pada prosesnya, Marquez mengemas 420 poin di klasemen akhir, yang menjadi rekor.
Hingga saat perdebatan tentang siapa rider terhebat sepanjang masa di MotoGP terus mengemuka. Namun, Gibernau tak menampik bahwa Marquez telah berada di level itu.
“Jika saya harus menyebutkan sebuah nama tentang siapa rider terhebat di MotoGP saya masih akan menjawab Marquez,” ucap peraih dua kali runner-up MotoGP itu kepada La Gazzetta dello Sport. “Dalam perspektif saya, dia adalah seorang pahlawan, rider terkuat yang pernah ada dalam sejarah, melampaui pembalap manapun yang pernah ada,” cetus Gibernau.
Namun saat ini Marquez masih terus berjuang untuk dapat sembuh dari cedera lengan dan pengelihatan ganda. Ironisnya, Marquez hingga saat ini masih menjadi pebalap Honda terbaik dalam dua musim terakhir meski tidak menjalani musim penuh. Rider berusia 29 tahun itu akan menghadapi MotoGP 2023 dengan berbeda, sekaligus menentukan masa depannya.
“Saya cukup penasaran melihat bagaimana Marquez akan menghadapi musuh barunya, yaitu sisi psikologis dan kemampuan menangani kesulitan,” lanjut Gibernau.
“Marquez saat ini sedang berada pada situasi yang belum pernah dia alami sebelumnya. Dia tidak pernah berada di dalam posisi seperti ini. Dia akan harus mengatasi pikiran-pikiran yang akan membuat dia beraksi berbeda daripada biasanya. Namun, saya kira dia masih memiliki beberapa musim di level tinggi di depan.”
“Jika semuanya berjalan sebagaimana yang direncanakan, hal barunya adalah adanya Marquez di puncak dari awal Kejuaraan Dunia meskipun itu akan sangat bergantung pada Honda,” simpul pria Spanyol berusia 50 tahun itu.