Indonesia ditahan imbang 0-0 oleh Vietnam pada laga yang berlangsung cukup keras di leg pertama semifinal Piala AFF 2022 di Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jumat (6/1/2023). Meski digempur oleh banyaknya serangan dari Tim Garuda, The Golden Stars, julukan timnas Vietnam, tetap masih bisa menghadang dan bahkan juga banyak mengancam gawang timnas Indonesia.
Berdasarkan hasil tersebut, Park Hang-seo, Pelatih Timnas Vietnam, menuduh Indonesia tampil lebih kuat karena melakukan banyak naturalisasi. Namun jika diperhatikan sebenarnya Vietnam juga menggunakan jasa pemain keturunan.
Park, sebenarnya juga menggunakan pemain keturunan di timnas Vietnam. Salah satunya adalah Kiper Vietnam Dang Van Lam, ia lahir dan punya keturunan Rusia. Ia sempat bermain Spartak Moskow dan Dynamo Moskow Junior sebelum pindah ke Vietnam pada usia 18 tahun.
Vietnam beberapa waktu juga menaturalisasi pemain keturunan Jerman Adriano Schimdt yang kini bermain untuk klub lokal Topenland Binh Dinh. Schmidt sudah menjalani debut dengan Vietnam dalam laga uji coba menghadapi Afganistan pada Juni lalu. Namun, ia tak dipanggil Park untuk Piala AFF 2022.
Di sepanjang laga yang berlangsung cukup panas itu, Vietnam cuma mampu bikin satu tembakan ke arah gawang dari empat percobaan. Jauh di bawah statistik timnas Indonesia, yang tampil lebih dominan dan menyerang. Indonesia bikin delapan tembakan dengan dua on target. Namun, buruknya finishing membuat pasukan Shin Tae-yong gagal mencetak gol kemenangan.
Hasil ini membuat Indonesia memperpanjang rentetan tidak pernah menang menghadapi Vietnam sejak diasuh Park Hang-seo. Sejauh ini catatan pertemuan Indonesia vs Vietnam-nya Park Hang-seo adalah dua kali imbang dan dua kali kalah.
Namun demikian, Park Hang-seo memuji Indonesia bahwa kini jauh lebih kuat bersama Shin Tae-yong. Namun pujian tersebut mengandung sindiran terkait upaya naturalisasi yang dilakukan Indonesia. Ia menganggap Shin juga cukup terbantu dengan adanya pemain naturalisasi tersebut.
“Harus diakui Indonesia tim yang kuat, tapi tentu saja kami lebih kuat. Kita melihat, sejak kedatangan pelatih Shin Tae-yong, Indonesia banyak melakukan nnaturalisasi pemain. Jelas mereka meningkat dalam dua tahun terakhir, tetapi kami selalu menang dan tak pernah kalah. Oleh karena itu, Indonesia kuat tetapi Vietnam jauh lebih kuat. Saya puas dengan hasil hari ini,” ungkap Park dikutip dari media Vietnam, Bongda.
Pada ajang Piala AFF 2022 ini, Indonesia memang menggunakan jasa tiga pemain keturunan yang sudah berkewarganegaraan Indonesia yaitu Jordi Amat, Marc Klok, dan Ilija Spasojevic. Pada saat bersamaan, Indonesia juga masih memiliki Sandy Walsh dan Elkan Baggott yang berketurunan Inggris-Indonesia, tapi tak dapat tampil di ajang ini karena tidak mendapatkan izin klub mereka.
Khusus Baggott, ia tak menjalani proses naturalisasi seperti para pemain lainnya. Karena ia memilih menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) saat usianya belum menginjak 19 tahun.