Seingat saya masyarakat Pidie Jaya tak pernah bikin konser musik. Di Pijay tak banyak pula tempat yang konon bisa digunakan oleh anak-anak muda untuk bermaksiat. Malah di banyak gampong, dayah-dayah dan balai pengajian tumbuh dengan pesat. Begitu pula tiap-tiap anggota masyarakat, muda dan tua, agam dan inong, selalu memadati majelis pengajian di gampong mereka yang dibikin nyaris setiap hari dan malam dalam seminggu. Misalnya jika malam ini ngaji tasawuf, maka besok sore ngaji fikih dengan guru berbeda. Lusa ngaji tauhid dengan guru yang lain lagi. Bahkan pada malam berikutnya dilanjutkan dengan zikir berjamaah yang dipimpin oleh mursyid tertentu. Begitulah terus menerus, masyarakat Pidie Jaya hidup dari pengajian ke pengajian.
Tetapi dengan masyarakat yang se-relijius ini, mengapa Pidie Jaya masih saja diobrak-abrik musibah yang menambah sengsara. Hari ini saja luapan banjir yang menerjang daerah ini telah memaksa belasan ribu orang mengungsi. Jika nanti sore hujan kembali mengguyur, sepertinya seisi Pidie Jaya harus mengungsi.
Masyarakat Pidie Jaya yang selama ini cukup relijius dan minim maksiat ini harus pula mencari tau siapa yang menyebabkan musibah ini terjadi. Jika biasanya beberapa penceramah menuduh maksiat yang dilakukan warga sebagai penyebab bencana, maka tiap-tiap warga Pidie Jaya harus mencari tau sendiri kali ini maksiat siapa yang menjadi pengundang bala.
Bencana itu tidak datang serta merta. Segala sesuatu mesti ada penyebabnya. Bencana dengan dampak sebesar banjir ini pasti dilatari oleh maksiat yang luar biasa kejinya. Yaitu suatu maksiat yang jarang kita sadari sebagai maksiat. Karena selama ini otak kita sudah dimanipulasi, seakan-akan yang dimaksud dengan maksiat hanyalah seputar perbuatan mesum saja.
Padahal yang tidak kita kita sadari, selama ini rupanya Pidie Jaya sedang mengalami maksiat besar-besaran. Apa itu? Jika anda dapat berhenti sebentar menjadi tim sorak sorai calon bupati yang itu-itu saja, maka anda akan memiliki waktu untuk melihat gambar udara dimana saat ini ada 1000 hektar lebih lahan sawit ilegal yang dibuka di kawasan Bandar Baru, Ulim, Meurah Dua dan Meureudu. Hai polem Ini lahan sawit ilegal, bukan lahan adee padee tapi mengapa, Aiyub Abbas, selaku Bupati Pidie Jaya diam seribu kalimat dan seolah membiarkan maksiat ini terjadi, atau jangan-jangan Pak Bupati juga memiliki lahan sawit ilegal ini makanya anda membisu? Semoga saja tidak, tapi jika benar demikian, duhai Abuwa Aiyub Abbas segera bertobatlah dari maksiat yang dilaknat Tuhan ini.
Dan yang membuat kita tak naik pikir adalah sebagian besar pembukaan lahan sawit ilegal ini, menurut Koalisi Peduli Hutan Aceh (KPHA), telah merampas kawasan hutan yang dilindungi. Dan kalian tau siapa pemilik lahan-lahan sawit ilegal itu? Menurut Sinarpidie.co, mereka adalah elit partai lokal dan sejumlah anggota DPRK Pidie Jaya. Ya salaaam.
Akhirul kalam, jika warga Pidie Jaya atau Teungku penceramah kebingungan mencari tau siapa pelaku maksiat sehingga Pidie Jaya ditimpa musibah banjir ini, maka jawabannya adalah para pelaku perambah hutan lindung tadi. Merekalah musuh kita, yang harus mempertanggungjawabkan akibat perbuatannya di dunia dan akhirat karena telah menyengsarakan belasan ribu orang.
Penulis, Fadhil Akbar Mulia, Koordinator Koalisi Masyarakat Muda (KOMAMU) Pidie Jaya
Itu blm lagi yg tadinya mapan sekarAng jatuh…dan malu terekpose…ini angkanya..sangat banyAk…krn pademi dan mereka tdk ada yg tahu.
Harus ada investasi segera, toke lahan tidak merasakan bencana ini krn mgkn mrk sedang liburan menghabiskan receh2 dari pundi mareka atw mgkn ditempat lain utk berleha2, namun masyarakat kecil yg paling menderita
Di samping penyebab terjadi nya banjir di pidie jaya menurut penulis, ada baiknya penyebab banjir dapat dicari permasalahan secara lebih teknis agar pemerintah Pidie Jaya yang dipimpin oleh Bupati Aiyub Abbas dapat mengalokasikan anggaran untuk penanganan banjir. Saya rasa tidak elok jika hanya menyinggung permasalahan banjir tersebut hanya dari sisi agammis karena permasalah banjir tersebut terjadi pasti karena ada undur sebab akibat. Baiknya penulis lebih memperhatikan hal tersebut & dapat memberikan solusi penanganan banjir agar dapat di kerjakan bersama-sama.
Di samping penyebab terjadi nya banjir di pidie jaya menurut penulis, ada baiknya penyebab banjir dapat dicari permasalahan secara lebih teknis agar pemerintah Pidie Jaya yang dipimpin oleh Bupati Aiyub Abbas dapat mengalokasikan anggaran untuk penanganan banjir. Saya rasa tidak elok jika hanya menyinggung permasalahan banjir tersebut hanya dari sisi agammis karena permasalah banjir tersebut terjadi pasti karena ada undur sebab akibat. Baiknya penulis lebih memperhatikan hal tersebut & dapat memberikan solusi penanganan banjir agar dapat di kerjakan bersama-sama.
Menurut opini :
Di samping penyebab terjadi nya banjir di pidie jaya menurut penulis, ada baiknya penyebab banjir dapat dicari permasalahan secara lebih teknis agar pemerintah Pidie Jaya yang dipimpin oleh Bupati Aiyub Abbas dapat mengalokasikan anggaran untuk penanganan banjir. Saya rasa tidak elok jika hanya menyinggung permasalahan banjir tersebut hanya dari sisi agammis karena permasalah banjir tersebut terjadi pasti karena ada undur sebab akibat. Baiknya penulis lebih memperhatikan hal tersebut & dapat memberikan solusi penanganan banjir agar dapat di kerjakan bersama-sama
Menurut saya:
Di samping penyebab terjadi nya banjir di pidie jaya menurut penulis, ada baiknya penyebab banjir dapat dicari permasalahan secara lebih teknis agar pemerintah Pidie Jaya yang dipimpin oleh Bupati Aiyub Abbas dapat mengalokasikan anggaran untuk penanganan banjir. Saya rasa tidak elok jika hanya menyinggung permasalahan banjir tersebut hanya dari sisi agammis karena permasalah banjir tersebut terjadi pasti karena ada undur sebab akibat. Baiknya penulis lebih memperhatikan hal tersebut & dapat memberikan solusi penanganan banjir agar dapat di kerjakan bersama-sama.