Pada suatu sore yang penuh sial, ban motor saya pecah karena jatuh dalam lubang di jalanan gunung Seulawah. Sementara di langit, mendung sedang menggumpal pekat. Saya terpaksa harus mendorong motor sejauh 3 KM untuk menemukan tempat tempel ban terdekat. Selama merangkak mendorong motor, hujan mengguyur dan membasahi sekujur tubuh tanpa ampun dan selama itu pula saya terus membatin dengan doa dan maki-maki. Betapa dunia sudah semaju ini, masak jalanan masih sejahannam ini. Ya Allah penguasa langit dan bumi, saya tidak akan pernah memaafkan sepeser pun pajak yang saya bayar untuk digunakan membayar gaji dan tunjangan para pejabat, caleg terpilih dan siapapun yang bertanggung jawab atas pembiaran kerusakan jalan hari ini. Siksalah mereka, jadikan mereka kayu api di jantung nerakaMu.
Saat menunggu ban diganti, saya terpaku pada sebuah spanduk seorang caleg muda dengan gambar tangan mengepal. Sang caleg mengusung slogan; Siap Mewakafkan Diri, Membangun Negeri!
Oh may gud. Apakah tidak ada caleg di dunia ini yang punya sedikit kreatifitas dan kepekaan untuk tidak Bakai. Sudah pun saat menjabat tidak ada bagus-bagusnya, minimal saat kampanye nampakkanlah sedikit sisi estetikmu wahai caleg. Saya bersumpah demi Lord Aldi Taher akan mencabut doa barusan dan menggantinya dengan doa yang baik-baik, jika ada satu. Ya satu. Satu saja caleg yang slogan kampanyenya tidak bakai. Tapi mencari caleg dengan kampanye yang kreatif sama saja dengan menunggu klub emyu memenangi gelar liga Inggris. Imphasibel.
Namun kali ini saya tidak akan mengkritik saja. Saya justru juga akan memberi solusi, dan gratis agar caleg-caleg yang membaca tulisan ini dapat kreatif barang sedikit, ya kan. Misalnya seperti ini, jika kamu adalah seorang caleg yang belum beristri atau bersuami dan masih jomblo, kamu dapat mengajak masyarakat terutama gadis-gadis, bujang, duda dan janda untuk menjadi timses. Untuk menarik perhatian mereka, ada beberapa slogan yang dapat menarik perhatian. Contohnya: Saya Menang, Engkau Kupinang! Atau Timses Hari Ini, Jadi Istri atau Suami Pejabat Setelah Pemilu Nanti. Atau sekalian saja bikin semacam pendaftaran terbuka, misalnya: Menerima Pendaftaran Timses, Menang Kalah Akan Saya Nikahi. Ya berarti yang dinikahi nanti adalah timses yang setelah dinilai bekerja maksimal dan sungguh-sungguh.
Jika ingin menarik perhatian yang lebih luas. Kamu dapat mengusung tagline yang berbeda dari caleg kebanyakan. Percayalah tak ada lagi yang mau percaya dengan slogan semisal Demi Bangsa dan Negara, atau Berjuang untuk Negeri dan yang sejenisnya. Percayalah itu telah dianggap oleh masyarakat sebagai omong kosong, dan semua orang tahu bahwa kebanyakan caleg yang terpilih tidak akan berkontribusi apa-apa untuk masyarakat selain hanya memperkaya diri dan kelompok lewat gaji, Fee proyek dan dana aspirasi.
Kampanyemu sebagai caleg muda ada baiknya memilih jalan yang lebih jujur dan tidak munafik. Berikut ini beberapa contoh agar tagline kamu sebagai caleg lebih jujur dan menarik. Misalnya: Pilih Saya, Agar Dana Aspirasi Kita Nikmati Bersama. Atau, Dukung Saya, Tak Apa-apa Jika Kamu Pinjam 100. Atau Mari Merapat, Serangan Fajar Saya Berlipat-lipat. Ada yang lebih ekstrim misalnya, Kosongkan Kantongmu, Sebab Saya tidak Pakai Amplop. Atau, Tak Peduli Kalah atau Menang, Aku Akan Hadir di Setiap Meugangmu. Dan lain sebagainya.
Untuk sekadar contoh, cukuplah segini dulu. Masak caleg maunya gratisan aja. Jika ingin lebih, telpon dan sebut nama saya tiga kali, lalu kita bicarakan harganya.
hahhahahahhahahahahahhahahaahhahahahahhahahahahahahahahahahahahahhaahhahahahahahaha🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣